Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Sinar matahari terasa masih menyengat di kawasan Pahoman, Bandarlampung, Kamis di akhir bulan Maret 2016. Bahkan, terasa semakin panas saat kita berada di kolam renang yang ada di kawasan tersebut.
Namun, hal itu tidak membuat seorang wanita muda yang berada di tepi kolam renang Pahoman patah semangat. Dengan membawa leefre dan timer, ia nampak sibuk memberikan arahan kepada anak didiknya. Sesekali teriaknya terdengar lantang karena beberapa anak didiknya tidak menjalankan instruksinya.
Ya, wanita itu ialah Ajeng Perwito Sari (23) salah satu atlet renang andalan Provinsi Lampung. Sudah hampir setahun ini, Ajeng memilih untuk mengabdikan dirinya menjadi pelatih renang di salah satu perkumpulan renang di Bandarlampung. Setiap harinya, wanita kelahiran Bandarlampung ini menyibukkan dirinya untuk melatih calon-calon atlet renang andalan bumi Khua Jurai ini agar mampu berkompetisi tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
Kecuali hari minggu, Ajeng sapaan akrabnya memulai rutinitas tersebut dari sore hingga malam hari. Jadwal latihan yang berlangsung dari pukul 16.00 sampai 19.00 dijalaninya dengan senang hati. Menurut dia, melakoni pekerjaan tersebut karena sudah menjadi hobinya sejak masih di bangku kelas 3 sekolah dasar. “Saya tidak bisa jauh-jauh dari kegiatan berenang,” cetus Ajeng.
Sebetulnya sudah sejak tahun 2014, Ajeng diminta untuk melatih di klub renang ini. Tetapi karena masih disibukkan urusan perkuliahan, peraih medali perunggu 50 Meter gaya punggung di Pekan Olah Raga (PON) 2008 di Samarinda, Kalimantan Selatan ini belum menerima. “ Tahun kemarin setelah lulus baru saya putuskan untuk ambil tawaran itu, Karena memang hobi, saya juga merasa kangen kalau seminggu aja tidak ke kolam,” kata Peraih medali emas 50 M gaya punggung di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera tahun 2015 ini.
Anak bungsu dari pasangan Raden Supriyadi dan Poningsih itu mengaku meskipun ia seorang mantan atlet menjadi pelatih tidaklah mudah. Dalam menjalankan pekerjaannya sekarang, Ajeng masih tetap harus banyak-banyak belajar. “Kita harus punya sertifikasi untuk bisa melatih,” ujar Ajeng.
Bagi Ajeng, melatih atlet renang perlu adanya kedekatan dengan yang dilatih, Supaya dia juga bisa memahami karakter dari masing-masing anak didiknya sehingga kendala yang mungkin saja dapat menghambat bisa teratasi.” Yang penting klop sama mereka (anak didik), kalau saatnya main ya main, kalau saatnya serius ya serius,” jelas dia.
Nama Ajeng Perwito Sari bisa disebut atlet renang andalan Provinsi Lampung sejak beberapa tahun terakhir, Prestasi tertingginya adalah meraih medali perunggu di PON 2008 di Samarinda, Kalimantan Selatan untuk Nomor 50 M gaya punggung putri. Terakhir, Ajeng juga sukses meraih 1 Medali Emas, 1 Medali Perak, 2 Medali Perunggu dalam Pekan Olah Raga Wilayah (Porwil) Sumatera di Bangka Belitung 2015 lalu. Sampai saat ini, prestasi Ajeng belum dapat dilampaui perenang Lampung di bawahnya.
Ajeng memulai berlatih renang sejak kelas 3 sekolah dasar. Sejak saat itu, Ajeng sudah terbiasa berlatih keras setiap hari. Sudah banyak kejuaraan renang dari tingkat provinsi sampai nasional yang diikutinya. Ajeng pun hampir selalu meraih medali dari perunggu hingga medali emas.
Tanggung jawab dan mau bekerja keras ini lah yang mau ditularkan kepada anak didiknya agar bisa menjadi atlet andalan provinsi lampung.”Harapannya ke depan atlet renang ini bisa maju lagi kalo bisa ke tingkat internasional dan yang pasti bisa lebih berkualitas lagi,” kata dia.
Kini, Ajeng memutuskan untuk tidak lagi menjadi atlet renang karena berbagai pertimbangan, meskipun pemerintah provinsi Lampung tetap berharap dirinya bisa mewakili Lampung di berbagai kejuaraan. Salah satu alasanya, Ajeng ingin memberikan kesempatan kepada perenang muda di bawahnya untuk lebih maju.” Biar regenerasinya bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Meskipun semasa kuliah dia bukanlah mahasiswa yang menempuh studi keolahragaan, tetapi karena sudah menjadi hobi pekerjaan tersebut akan terus digelutinya sampai tua kelak. “Kalau cita-cita pengen kerja di Kementerian Olahraga atau kalau tidak ya PNS di Lampung sehingga saya punya waktu luang untuk tetep bisa ngelatih renang,” katanya sambil tersenyum.
Nama: Ajeng Perwito Sari
TTL : Bandarlampung,19 agustus 1993
Orang tua
Bapak : Raden Supriyadi
Ibu : Poningsih
SD Negeri 2 Gedong Air Tanjung Karang Barat 2005
SMP Negeri 2 Bandarlampung 2008
SMA Negeri 1 Bandarlampung 2011
Pendidikan Ekonomi FKIP UNILA
Juara 1 Porwil Sumatera di Bangka Belitung 2015
Juara I Menpora Open di Palembang 2010
Juara I dan II Kerapsi 2009
Juara I Popnas 2009
Juara III PON 50 meter gaya punggung 2008
Juara II dan III Kejurnas 2008
Juara I Porwil Sumatera Medan 2007